NAMA : JULLY
NPM : 13210810
KELAS : 3 EA 16
PENALARAN adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera ( pengamatan empirik ) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis,berdasarkan proposisi yang diketahui atau dianggap benar,orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui proses inilah yang disebut menalar.
- Hal-hal yang berhubungan dengan penalaran
- 1. Induktif
- Hal-hal yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat induktif terdiri dari 3 macam,yaitu :
1. Generalisasi
2. Anologi
3. Hubungan sebab akibat
- 2. Deduktif
- Karna semua film yang di sutradarainya cenderung memiliki unsure kekerasan,maka sutradara itu agaknya bersifat sadis.
- Karna semua siswa diSMK 2 itu rajin melaksanakan tugasnya,maka semuanya adalah siswa yang rajin dan penuh tanggung jawab.
- Segi empat bukan bujur sangkar,jika sisinya tidak sama panjang,dan sudut-sudutnya tidak sebesar 90 derajat.
- Karna semua film yang di sutradarainya cenderung memiliki unsure kekerasan,maka sutradara itu agaknya bersifat sadis.
- Karna semua siswa diSMK 2 itu rajin melaksanakan tugasnya,maka semuanya adalah siswa yang rajin dan penuh tanggung jawab.
- Segi empat bukan bujur sangkar,jika sisinya tidak sama panjang,dan sudut-sudutnya tidak sebesar 90 derajat.
Dalam penalaran,proposisi yang dijadikan dasar penyimpanan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consenquence)Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensiAda 2 jenis dalam penalaran yaitu Induktif dan Deduktif
Adalah penyusunan /penarikan kesimpulan dengan metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum.Proses penalaran ini bergerak mulai dari penelitian dan evakuasi atas fenomena-fenomena yang ada.semua fenomena harus diteliti dan dievakuasi terlebih dahulu sebelummelangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif.Contoh :Ibu sumi,yaitu dosen bahasa Indonesia kelas 3EA16,sedang memeriksa hasil tugas tentang penalaran,induksi,deduksi.setelah memeriksa,ternyata mamas,imas,ican,prasetya,pratama mendapat nilai 9. Siswa yang lain mendapat nilai 7. Hanya nani yang mendapat nilai 6 dalam kelas itu. Maka, dapat dikatakan bahwa siswa kelas 3EA05,cukup pandai dalam pelajaran bahasa Indonesia tentang penalaran,induksi,deduksi.Keterangan : peristiwa khusus.c. Kesimpulan yang kita peroleh ialah bahwa siswi kelas 3EA05 bisa dikatakan cukup pandai dalam pelajaran bahasa inggris. Contoh tentang nilai penalaran,induksi,deduksi siswa kelas 3EA05 di atas adalah contoh generalisasi. Adapun akurasi generalisasi tergantung kepada cara kita memilih data atau peristiwa khusus,yaitu apakah data yang kita pilih itu merupakan contoh yang, bagi jenis data saja semakin baik. Adalah cara pengambilan/penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum kepada yang khusus.
Dalam penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif,kita perlu mengumpulkan fakta-fakta yang perlu adalah suatu proposisi (pernyataan) umum dan suatu proposisi yang bersifat mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum.
Jika identifikasi yang dilakukan benar dan proposisinya benar, maka diharapkan suatu kesimpulan yang benar dan proposisinya menarik kesimpulan disebut premis.Contoh penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar